Minggu, 11 Oktober 2015

Al Ilmu Qobla Amal

Lama rasanya tidak menulis,, (hanya) ingat tulisan salah satu tokoh yang menyebutkan bahwa orang yang mau menulis adalah orang yang sedang jatuh cinta dengan apa yang sedang dirasakannya, orang yang sedang jatuh cinta terhadap masalah yang dihadapinya, yang mau maunya ia luangkan waktunya untuk mencurahkan segenap apa yang sedang ia rasakan, jiwanya menyatu dengan tulisan, perasaan jiwa yang sedang ia dominankan.

Untukmu para pembelajar ulung..
Untukmu para pejuang penuntut ilmu..
Untukmu para santri di majelis ilmu..

Jadikan diri seperti tanah yang subur dan siap untuk digembur, tanah yang siap untuk menerima air untuk kemudian siap ditanami tumbuhan, tanah yang siap menghujamkan akarnya ke tanah, tanah yang siap menumbuhkan daunnya ke langit dan siap menghasilkan buah untuk dipanen. Namun jangan jadikan diri seperti pasir, yang mau dan mampu menerima air, meresap untuk kemudian mengering tak berbekas. Ya,,air.. yang dalam konteks ini adalah ilmu. Air segar yang siap mengairi tanah dan pasir. Sedangkan tanah dan pasir adalah diri kita. Kita hanya tinggal memilih, mau menjadi tanah ataupun pasir. Mau menjadi tanah yang siap menyuburkan tumbuhan, atau siap menjadi pasir yang menerima dan membiarkan air mengering tak bermanfaat kecuali menyegarkan dirinya sendiri.
Teringat dengan wahyu pertama yang Allah turunkan kepada Rasulullah S.A.W yaitu Q.s Al 'Alaq. Mari kita lihat terjemah ayat 1 Q.s Al 'Alaq. Di situ tertulis " Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq" yang bila diterjemahkan adalah "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan". Kemudian kita juga tahu bahwa wahyu kedua yang turun adalah Q.s Al Muddatstsir. Lagi lagi mari kita lihat Q.s Al Mudatstsir ayat 1 dan 2. Di situ tertulis "Ya Ayyuhal Muddatstsir (1) Qum fa andzir (2) yang bila diterjemahkan adalah "Wahai orang-orang yang berkemul "  (1) , "Bangunlah, lalu beri peringatan" (2). Kedua terjemah surat di atas menandakan bahwa Allah menganjurkan bahwa kita membaca terlebih dahulu, kita mencari dan menuntut ilmu terlebih dahulu, kita penuhi ruang ruang dan majelis ilmu dahulu, baru kemudian bangun dan berilah peringatan, baru kemudian mengamalkan, mengajarkan dan mendakwahkan. Al Ilmu Qobla 'Amal.
Allahu Akbar, pesanMu begitu Indah tersampaikan pada ayat ayatMu Ya Rabb. Diri kami masih Faqir Ilmu,

"Allahumma  akhrijna min zhulumaatil wahmi, wa akhrimna binuuril fahmi, waftal'alaaina bi ma'rifatik, washhaii lanaa abwaaba fadhilka yaa arhamar raahimiin."
"Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dengan cahaya kefahaman, bukakanlah kepada kami makrifatMu dan mudahkanlah untuk kami dalam menggapai pintu-pintu anugerahMu wahai Dzat yang paling penyayang."

Perjalanan Purbalingga-Yogyakarta
Ahad, 11 Oktober 2015
Bus Efisiensi
14:22