”Sing Ca (Singkong Coklat Aksara Jawa)”: Inovasi Pengolahan Makanan Pelestari
Kebudayaan Jawa Berbahan Dasar Ketela Pohon
Ika Susianti, Zidni Khasna Trimaulani, Arih Afra Inayah
Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak: Ketela pohon atau singkong merupakan salah satu makanan pokok bangsa
Indonesia, khususnya di daerah Gunung Kidul, sehingga tidak heran keberadaan ketela
pohon sangat melimpah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, ketersediaan
sumber daya singkong yang banyak ini tidak didukung dengan pengolahan yang baik dari
masyarakat. Pengolahan singkong yang sering dilakukan antara lain, dikeringkan untuk
dijadikan gaplek, dijadikan gorengan, dan dikukus sebagai singkong rebus saja. Belum ada
inovasi pengolahan singkong, sehingga dalam penyajiannya hasil olahan singkong kurang
menarik masyarakat umum, terlebih anak-anak dan masyarakat golongan menengah ke
atas. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat kurang mengetahui Aksara Jawa, masyarakat
kurang berminat terhadap salah satu kebudayaan Jawa tersebut dan apabila hal ini terus
menerus terjadi tanpa adanya upaya pelestarian, maka Aksara Jawa dapat punah atau justru
diakui sebagai kebudayaan bangsa lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya inovasi
pengolahan singkong yang menarik serta dapat digunakan sebagai salah satu upaya
melestarikan aksara Jawa. Makanan singkong yang diberi nama Sing Ca (singkong coklat
aksara Jawa) yang didesain selayaknya aksara Jawa ini dibuat terjangkau, sehat, dan
bergizi. Sing Ca (singkong coklat aksara jawa) merupakan inovasi makanan unik yang
terbuat dari singkong. Makanan ini dikatakan unik karena berbentuk aksara Jawa. Dengan
bentuk yang unik ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mencobanya
sekaligus dapat mengenalkan bentuk-bentuk aksara Jawa dan secara tidak langsung sebagai
upaya melestarikan kebudayaan Jawa agar tidak luntur dan diakui oleh bangsa lain. Di
samping itu, pemanfaatan singkong sebagai bahan baku pangan juga dapat teraplikasi
dengan baik. Sing Ca diproduksi dengan menggunakan bahan dasar singkong pilihan
kemudian dikupas dan dicuci bersih. Singkong yang sudah dicuci bersih dihaluskan dengan
mesin parut singkong, kemudian dicampur dengan bahan lain seperti coklat, gula, garam,
vermipan. Setelah itu diaduk, lalu dicetak dalam cetakan berbentuk huruf Jawa. Langkah
selanjutnya dioven dalam suhu 40 derajat Celcius dalam waktu 15 menit dan didinginkan
lalu dikemas. Dengan adanya Sing Ca diharapkan dapat menjangkau di seluruh lapisan
masyarakat dan tidak terbatas pada orang-orang Jawa saja.
Kata kunci: Sing Ca, pelestarian, aksara Jawa, singkong, kebudayaan
Dipresentasikan di Konferensi Mahasiswa Indonesia dan berhasil menjadi Juara II Presentasi Oral Sub Tema Pangan MIPA Untuk Negeri Universitas Indonesia 2012