Jumat, 09 November 2012

ABSTRAK

Aplikasi Master  Of  Teacher Website (MOTWeb)  berbasis E-learning sebagai Sistem Peningkatan Kompetensi Guru untuk
Memperbaiki Kualitas Guru Indonesia
Penulis:
Tri Hardiyanti, Tika Novita Sari, Nafngan Fitriansah, Arih Afra Inayah

Universitas Negeri Yogyakarta

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan website “Master of Teacher Website ini adalah dapat merancang dan membuat “Master Of Teacher Website (MOTWeb) ” sebagai media e-learning guru. 2) Mengetahui ketepatan fungsi “Master Of Teacher Website (MOTWeb)  ” sebagai media e-learning untuk meningkatkan kompetensi serta sebagai alat uji kemampuan guru. 3)Mengetahui seberapa besar kelayakan “Master Of Teacher Website (MOTWeb)” sebagai media e-learning untuk meningkatkan kompetensi serta sebagai alat uji kemampuan guru Indonesia.
Metode pelaksanaan yang digunakan adalah metode penelitian Research & Deveopment (R&D). Prosedur yang dipakai dalam pengembangan software ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall(1983:775) dengan  10 langkah pelaksanaannya yang kami sederhanakan menjadi 4 langkah. Adapun langkah yang kami gunakan adalah (1) Analisis kebutuhan, (2) Desain model, (3) Implementasi, (4) dan Validasi. Dalam validasi data peneliti melakukan pengujian Alpha Testing dan Beta Testing. Selain pengujian tersebut peneliti juga melakukan uji eksternal dengan memberikan angket kepada 3 (tiga) user. Dari hasil angket tersebut kemudian peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pada webseite yang telah dibuat. Angket tersebut juga akan user gunakan sebagai pengembangan pada peneitian selanjutnya.
 Hasil pengujian yang telah peneliti lakukan antara lain; pembuatan Master Of  Teacher Website (MOTWeb) memberi manfaat kepada user sebagai media e-learning untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik. Master Of Teacher Website (MOTWeb)  layak digunakan sebagai sebagai media e-learning untuk meningkatkan kompetensi serta sebagai alat uji kemampuan guru Indonesia dengan presentase kelayakan sebesar 70%.


Kata Kunci : MOTWeb, E-Learning, Kompetensi Guru, Kualitas Guru Indonesia



Lolos dan didanai Student Union Grant Universitas Negeri Yogyakarta 2012


Rabu, 18 Juli 2012

”Sing Ca (Singkong Coklat Aksara Jawa)”: Inovasi Pengolahan Makanan Pelestari
Kebudayaan Jawa Berbahan Dasar Ketela Pohon

Ika Susianti, Zidni Khasna Trimaulani, Arih Afra Inayah
Universitas Negeri Yogyakarta


Abstrak: Ketela pohon atau singkong merupakan salah satu makanan pokok bangsa
Indonesia, khususnya di daerah Gunung Kidul, sehingga tidak heran keberadaan ketela
pohon sangat melimpah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, ketersediaan
sumber daya singkong yang banyak ini tidak didukung dengan pengolahan yang baik dari
masyarakat. Pengolahan singkong yang sering dilakukan antara lain, dikeringkan untuk
dijadikan gaplek, dijadikan gorengan, dan dikukus sebagai singkong rebus saja. Belum ada
inovasi pengolahan singkong, sehingga dalam penyajiannya hasil olahan singkong kurang
menarik masyarakat umum, terlebih anak-anak dan masyarakat golongan menengah ke
atas. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat kurang mengetahui Aksara Jawa, masyarakat
kurang berminat terhadap salah satu kebudayaan Jawa tersebut dan apabila hal ini terus
menerus terjadi tanpa adanya upaya pelestarian, maka Aksara Jawa dapat punah atau justru
diakui sebagai kebudayaan bangsa lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya inovasi
pengolahan singkong yang menarik serta dapat digunakan sebagai salah satu upaya
melestarikan aksara Jawa. Makanan singkong yang diberi nama Sing Ca (singkong coklat
aksara Jawa) yang didesain selayaknya aksara Jawa ini dibuat terjangkau, sehat, dan
bergizi. Sing Ca (singkong coklat aksara jawa) merupakan inovasi makanan unik yang
terbuat dari singkong. Makanan ini dikatakan unik karena berbentuk aksara Jawa. Dengan
bentuk yang unik ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mencobanya
sekaligus dapat mengenalkan bentuk-bentuk aksara Jawa dan secara tidak langsung sebagai
upaya melestarikan kebudayaan Jawa agar tidak luntur dan diakui oleh bangsa lain. Di
samping itu, pemanfaatan singkong sebagai bahan baku pangan juga dapat teraplikasi
dengan baik. Sing Ca diproduksi dengan menggunakan bahan dasar singkong pilihan
kemudian dikupas dan dicuci bersih. Singkong yang sudah dicuci bersih dihaluskan dengan
mesin parut singkong, kemudian dicampur dengan bahan lain seperti coklat, gula, garam,
vermipan. Setelah itu diaduk, lalu dicetak dalam cetakan berbentuk huruf Jawa. Langkah
selanjutnya dioven dalam suhu 40 derajat Celcius dalam waktu 15 menit dan didinginkan
lalu dikemas. Dengan adanya Sing Ca diharapkan dapat menjangkau di seluruh lapisan
masyarakat dan tidak terbatas pada orang-orang Jawa saja.
Kata kunci: Sing Ca, pelestarian, aksara Jawa, singkong, kebudayaan


Dipresentasikan di Konferensi Mahasiswa Indonesia dan berhasil menjadi Juara II Presentasi Oral Sub Tema Pangan MIPA Untuk Negeri Universitas Indonesia 2012


Minggu, 20 Mei 2012

Fanfic Yaoi dan Yuri : Media Mempopulerkan Homo Seksual
Arih Afra Inayah, Henriska Ruli Bintari

ABSTRAK
Dewasa ini demam Hallyu Wave muncul di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dampak nyata yang dapat kita lihat adalah munculnya berbagai macam forum dan komunitas penggemar, event, boy band dan girl band. Selain itu, ada pula yang belum tampak di permukaan, yaitu fanfiction (fanfic). Tujuan pembuatan fanfic yaitu sebagai sarana mengungkapkan bentuk kecintaan para fans kepada idola yang disukainya. Pada awalnnya fanfic berkembang di dunia maya, meski pada akhirnya ada beberapa novel yang terinspirasi dari fanfic dan telah diterbitkan.
Salah satu jenis fanfic yang digemari adalah fanfic yaoi dan yuri. Jenis fanfic ini memberikan dampak positif maupun negatif. Dari sisi positif, fanfic yaoi dan yuri membuat anak-anak muda lebih termotivasi untuk berkreasi dalam menulis dan gemar membaca. Namun, dari sisi negatif fanfic yaoi dan yuri justru memberikan dampak yang cukup ekstrim karena dapat mempengaruhi pikiran pembacanya untuk mewajarkan hubungan sesama jenis, meski belum sampai pada tahap melakukan. Author dan readers tidak ingin idolanya dipasangkan dengan orang lain yang berlainan jenis karena menimbulkan kecemburuan. Oleh karena itu, author sengaja membuat fanfic yang menceritakan hubungan sesama jenis. Bagi masyarakat Barat, hubungan sesama jenis adalah sesuatu hal yang wajar bahkan pemerintah Amerika sudah melegalkan pernikahan sesama jenis.  Namun, masyarakat Indonesia masih menilai hubungan tersebut tidak wajar dan cenderung melanggar norma. Jika penyebaran fanfic yaoi dan yuri terus berlangsung, maka akan memberikan dampak buruk karena siapa saja begitu mudah untuk membaca fanfic di dunia maya tidak terkecuali anak di bawah umur, sehingga dapat dengan mudah memberi pengaruh. Apabila orang dewasa yang membaca, maka orang dewasa dapat memilah yang pantas dan tidak pantas. Akan tetapi, jika anak muda yang membaca fanfic jenis tersebut, maka dengan kondisi kejiwaan yang labil dan cenderung suka meniru dapat membuat anak muda mengikuti pola pikir pada fanfic yaoi dan yuri tanpa berpikir jauh.
Dalam proses penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Setelah itu penulis melakukan studi literatur. Selanjutnya penulis menganalisis fakta-fakta yang diperoleh untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Selain itu, penulisan ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berkembangnya fanfic dan menjelaskan pengaruh fanfic yaoi dan yuri terhadap anak muda.

Kata kunci: Hallyu WaveFanfiction, Yaoi, Yuri, dan Homo Seksual

Dipresentasikan di Communication Summit Universitas Airlangga 18-20 Mei 2012 dan masuk 13 besar... Alhamdulillah Engkau izinkan kami naik kereta gratis untuk pertama kalinya